Seorang warga negara Israel dilaporkan hilang secara misterius di Dubai, memicu kekhawatiran dan kecurigaan akan keterlibatan intelijen Iran. Pria tersebut, yang diketahui merupakan pebisnis, dilaporkan tidak kembali ke hotelnya setelah menghadiri pertemuan bisnis. Informasi ini langsung mendapat perhatian serius dari Mossad, badan intelijen Israel, yang mengirimkan tim ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyelidiki lebih lanjut.
Kehilangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Dugaan bahwa hilangnya warga Israel tersebut adalah bagian dari operasi Iran didasarkan pada pola serangan sebelumnya yang menargetkan individu atau entitas yang dianggap dekat dengan Israel. Mossad meyakini insiden ini tidak lepas dari upaya Iran untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel di berbagai wilayah, termasuk Timur Tengah dan sekitarnya.
Pihak keamanan UEA telah berjanji untuk bekerja sama dalam menyelesaikan kasus ini, meskipun insiden ini berisiko mengganggu hubungan diplomatik antara UEA dan Iran. Pemerintah Israel, melalui juru bicara resminya, menyatakan keprihatinan mendalam dan menuntut pengusutan menyeluruh terhadap kasus tersebut.
Beberapa analis menyebut, insiden ini bisa memperburuk eskalasi konflik yang sudah terjadi di Timur Tengah, terutama setelah serangkaian serangan di Gaza dan perbatasan Lebanon. Ketegangan yang semakin meningkat ini menunjukkan perlunya langkah diplomatik yang lebih besar untuk meredakan situasi. Mossad dilaporkan sedang meninjau berbagai kemungkinan, termasuk penempatan operatif untuk menyelamatkan warga tersebut jika ditemukan bukti keterlibatan Iran secara langsung.
Pemerintah Israel juga mengimbau warga negaranya untuk lebih berhati-hati saat bepergian ke negara-negara yang berpotensi menjadi lokasi operasi intelijen musuh, khususnya Iran. Kasus ini menjadi pengingat bahwa konflik geopolitik tidak hanya berdampak pada negara tetapi juga pada keamanan warganya di luar negeri.