Meski pembangunan infrastruktur penting, negara berkembang menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Pertama adalah keterbatasan dana, yang membuat banyak proyek terhambat atau tertunda. Kedua, birokrasi dan regulasi yang rumit sering memperlambat proses perizinan dan pengadaan. Ketiga, kualitas tenaga kerja dan teknologi yang masih rendah membuat hasil proyek tak optimal. Keempat, korupsi dan transparansi buruk sering menyebabkan pembengkakan biaya dan proyek mangkrak. Kelima, kurangnya pemeliharaan pasca-pembangunan, membuat infrastruktur cepat rusak dan tidak tahan lama. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan sinergi antara kebijakan yang tegas, investasi berkelanjutan, peningkatan kapasitas SDM, serta pengawasan masyarakat yang aktif. Hanya dengan cara itu, negara berkembang dapat benar-benar memanfaatkan potensi infrastruktur sebagai pendorong kemajuan.