Dalam langkah yang jarang ditemui di dunia pendidikan modern, pemerintah Prancis mengumumkan bahwa pelajaran empati kini menjadi bagian wajib kurikulum sekolah dasar di seluruh negeri. Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, rasa peduli, dan kemampuan berempati sejak usia dini guna mengatasi tren meningkatnya individualisme dan penurunan interaksi sosial di kalangan anak muda. Pelajaran empati ini mencakup kegiatan seperti simulasi perasaan, berbagi pengalaman, bermain peran, hingga diskusi terbuka tentang emosi. Guru juga dilatih khusus agar mampu membimbing siswa memahami perspektif orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kebijakan ini disambut hangat oleh para psikolog dan pendidik yang menilai bahwa pendidikan moral dan emosional sama pentingnya dengan pelajaran akademis. Di era digital yang sering membuat hubungan antarmanusia menjadi kaku dan dingin, langkah ini diharapkan menciptakan generasi yang lebih toleran, peka, dan mampu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Prancis menjadi pelopor global dalam menjadikan empati sebagai bagian dari pendidikan formal, yang berpotensi ditiru negara lain dalam waktu dekat.