Kepa Arrizabalaga: Kiper Spanyol yang Berjuang untuk Menjadi yang Terbaik

Kepa Arrizabalaga adalah salah satu kiper berbakat asal Spanyol yang pernah menjadi kiper termahal di dunia. Dengan refleks yang cepat, kemampuan distribusi bola yang baik, dan potensi besar, ia sempat dipandang sebagai salah satu calon kiper terbaik di dunia. Namun, perjalanannya di sepak bola penuh dengan tantangan, mulai dari tekanan harga mahal hingga persaingan ketat di level klub dan tim nasional.


Awal Karier dan Perkembangan di Athletic Bilbao

Lahir pada 3 Oktober 1994 di Ondarroa, Spanyol, Kepa memulai kariernya di akademi Athletic Bilbao, sebuah klub yang dikenal memiliki tradisi kuat dalam mengembangkan pemain-pemain berbakat dari wilayah Basque. Ia sempat menjalani masa peminjaman di klub-klub kecil seperti Ponferradina dan Real Valladolid, sebelum akhirnya mendapat kesempatan menjadi kiper utama Bilbao pada musim 2016-17.

Performa Kepa di La Liga bersama Bilbao menarik perhatian banyak klub besar Eropa. Dengan refleks yang tajam dan kemampuan memainkan bola dari belakang, ia menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang dan mendapat panggilan ke tim nasional Spanyol.


Transfer Rekor ke Chelsea

Pada Agustus 2018, Chelsea menjadikan Kepa sebagai kiper termahal dalam sejarah sepak bola setelah menebus klausul pelepasannya sebesar €80 juta. Transfer ini dilakukan setelah kepergian Thibaut Courtois ke Real Madrid. Dengan harga setinggi itu, ekspektasi kepada Kepa pun sangat besar.

Di musim pertamanya bersama Chelsea, Kepa menunjukkan performa yang cukup solid. Ia membantu tim meraih Liga Europa 2018-19, di mana Chelsea menang 4-1 atas Arsenal di final. Ia juga tampil konsisten di Premier League dan menjadi andalan di bawah kepemimpinan Maurizio Sarri.

Namun, salah satu momen kontroversial terjadi di final Carabao Cup 2019 melawan Manchester City. Saat pertandingan memasuki babak adu penalti, Kepa menolak digantikan oleh Willy Caballero, meskipun pelatih Maurizio Sarri menginginkannya keluar karena cedera ringan. Insiden ini membuatnya mendapat banyak kritik, meskipun ia tetap bertahan sebagai kiper utama Chelsea saat itu.


Masa Sulit dan Kehilangan Posisi

Musim 2019-20 menjadi titik balik negatif dalam karier Kepa. Ia mulai kehilangan kepercayaan dari manajer Frank Lampard setelah serangkaian kesalahan dan performa yang tidak stabil. Akurasi umpannya menurun, refleksnya terlihat kurang tajam, dan beberapa kali ia gagal melakukan penyelamatan krusial.

Pada musim panas 2020, Chelsea akhirnya mendatangkan Edouard Mendy dari Rennes untuk menggantikan Kepa sebagai kiper utama. Kehadiran Mendy membuat Kepa lebih sering duduk di bangku cadangan dan hanya dimainkan di ajang piala domestik. Chelsea kemudian berhasil memenangkan Liga Champions 2020-21, tetapi Kepa hanya berperan kecil dalam perjalanan tersebut.

Meskipun mengalami penurunan performa, Kepa tetap profesional dan menunjukkan sikap yang positif. Salah satu momen terbaiknya adalah ketika ia menjadi pahlawan Chelsea di Piala Super UEFA 2021, di mana ia masuk sebagai pengganti di menit ke-119 dan berhasil menahan dua penalti dalam adu penalti melawan Villarreal, membantu Chelsea meraih trofi tersebut.


Kebangkitan dan Peminjaman ke Real Madrid

Pada musim 2023-24, Kepa mendapatkan kesempatan baru ketika Real Madrid mengalami krisis kiper setelah cedera yang dialami Thibaut Courtois. Ia dipinjamkan ke Los Blancos sebagai solusi jangka pendek. Transfer ini memberinya peluang untuk kembali membuktikan dirinya di level tertinggi.

Di Real Madrid, persaingan tetap ketat, terutama dengan kehadiran Andriy Lunin. Namun, Kepa berusaha memberikan yang terbaik dan tetap menjadi opsi penting dalam rotasi kiper Real Madrid.


Karier Internasional dan Perjuangan di Timnas Spanyol

Di level internasional, Kepa telah beberapa kali membela tim nasional Spanyol, tetapi persaingan dengan kiper seperti David de Gea dan Unai Simón membuatnya sulit menjadi pilihan utama. Ia menjadi bagian dari skuad Spanyol di berbagai turnamen internasional, meskipun belum mendapatkan kesempatan besar di turnamen seperti Piala Dunia dan Euro.

Namun, dengan usianya yang masih cukup produktif untuk seorang kiper, Kepa masih memiliki kesempatan untuk merebut kembali posisinya di tim nasional Spanyol.


Kesimpulan: Perjuangan Kepa untuk Bangkit

Perjalanan Kepa Arrizabalaga menunjukkan bahwa sepak bola adalah dunia yang penuh dengan naik turun. Dari menjadi kiper termahal di dunia, mengalami penurunan performa, hingga akhirnya mendapat kesempatan membela Real Madrid, Kepa terus berjuang untuk membuktikan kualitasnya.

Meskipun sering dikritik, ia tetap menunjukkan profesionalisme dan semangat juang yang tinggi. Dengan usia yang masih memungkinkan untuk bermain di level tertinggi selama beberapa tahun ke depan, masa depan Kepa masih penuh dengan peluang.

Bagaimana menurutmu, apakah Kepa masih bisa kembali menjadi kiper utama di klub besar dan tim nasional Spanyol?

https://millennium.volunteernow.co.uk

sport855

https://reports.sonia.utah.edu

ratubola88

http://waarmstrong.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *